Menjalankan ibadah umrah adalah momen yang sangat sakral bagi setiap Muslim. Selain mematuhi syarat dan rukun umrah, penting bagi jamaah untuk menjaga etika dan adab selama berada di Tanah Suci. Etika dan adab ini bukan hanya menunjukkan kesopanan sebagai tamu Allah, tetapi juga memastikan ibadah yang dijalankan mendapat ridha-Nya. Memahami dan menerapkan adab yang benar selama umrah akan membantu jamaah menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk, tertib, dan terhindar dari perbuatan yang tidak pantas.
Salah satu adab yang paling mendasar selama umrah adalah menjaga niat. Niat yang ikhlas dan semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT menjadi pondasi utama dalam pelaksanaan umrah. Saat memasuki Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, jamaah hendaknya menyadari bahwa mereka berada di tempat suci yang penuh dengan rahmat. Niat yang lurus akan membantu jamaah untuk tetap fokus dan terhindar dari pikiran duniawi yang bisa mengganggu kekhusyukan ibadah.
Selama menjalankan ibadah umrah, jamaah juga diharapkan untuk selalu menjaga tutur kata dan perilaku. Bertutur kata yang baik dan lembut sangat dianjurkan, karena kita berada di rumah Allah yang penuh berkah. Hindari berbicara kasar, berdebat, atau bersuara keras, terutama di dalam masjid. Ketika berbicara, lakukan dengan suara yang rendah dan tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah. Jamaah juga diingatkan untuk tidak membicarakan hal-hal duniawi atau membahas masalah pribadi yang tidak relevan dengan ibadah, karena hal ini dapat mengurangi kekhusyukan diri sendiri dan orang lain.
Menghormati sesama jamaah juga merupakan bagian penting dari etika selama umrah. Tanah Suci dipenuhi oleh umat Islam dari berbagai negara, suku, dan bahasa. Oleh karena itu, sikap saling menghargai sangat diperlukan. Misalnya, saat melakukan thawaf di sekitar Ka’bah, jamaah sebaiknya tidak mendorong atau mendesak orang lain untuk mendapatkan posisi lebih dekat. Kesabaran dan saling mendahulukan akan menciptakan suasana ibadah yang tertib dan aman. Demikian pula saat berdoa di Raudhah di Masjid Nabawi, jamaah diharapkan sabar menunggu giliran dan tidak berebut tempat.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga merupakan bagian penting dari adab selama umrah. Allah SWT mencintai kebersihan, dan menjaga kebersihan adalah cerminan penghormatan kita kepada-Nya. Jamaah sebaiknya selalu membuang sampah pada tempatnya dan tidak meninggalkan barang-barang pribadi sembarangan di area masjid. Ketika menggunakan fasilitas umum seperti toilet, tempat wudhu, atau tempat minum, gunakan dengan bijak dan tinggalkan dalam kondisi bersih untuk jamaah lainnya.
Saat melakukan sa’i, yaitu berjalan bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah, jamaah dianjurkan untuk tetap tenang dan tidak berlarian atau mendahului dengan cara yang tidak sopan. Sa’i adalah salah satu bentuk ibadah yang mengingatkan kita pada kesabaran Siti Hajar dalam mencari air untuk putranya, Ismail. Dengan menjalani sa’i dengan penuh kesabaran dan khusyuk, jamaah tidak hanya melaksanakan ritual, tetapi juga mengambil pelajaran tentang keteguhan hati dalam berikhtiar.
Dalam menjaga adab berpakaian, jamaah harus mengenakan pakaian yang sesuai dengan ketentuan syariah. Bagi pria, mengenakan ihram yang terdiri dari dua kain putih tanpa jahitan adalah kewajiban selama menjalankan umrah. Sementara bagi wanita, mengenakan pakaian yang longgar, tidak transparan, dan menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan tangan adalah hal yang harus dipatuhi. Pakaian yang sopan dan sesuai syariah menunjukkan penghormatan kita kepada tempat suci dan ibadah yang sedang dijalankan. Jamaah juga diharapkan tidak memakai parfum selama dalam keadaan ihram, karena hal tersebut dapat membatalkan ihram.
Menjaga pandangan juga merupakan bagian dari etika yang harus diperhatikan selama umrah. Jamaah diingatkan untuk menjaga mata mereka dari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi dan kekhusyukan ibadah. Dalam situasi yang ramai dan padat, menjaga pandangan tidak hanya sebatas pada hal-hal yang dilarang, tetapi juga untuk menghindari pandangan yang dapat memicu rasa tidak nyaman pada orang lain. Ini adalah bentuk lain dari menghormati sesama jamaah yang sedang beribadah.
Adab lainnya yang penting adalah menghindari perilaku yang dapat merusak suasana ibadah, seperti mengambil foto berlebihan di dalam masjid atau selama ibadah. Meskipun mengabadikan momen saat berada di Tanah Suci adalah hal yang wajar, jamaah diingatkan untuk tetap menjaga kesopanan dan tidak mengganggu jamaah lain dengan aktivitas fotografi yang berlebihan. Fokuskan diri pada ibadah dan jadikan momen-momen di Tanah Suci sebagai pengingat spiritual, bukan hanya sekadar kenangan foto.
Ketika berada di Masjid Nabawi, salah satu adab yang perlu diperhatikan adalah menghormati makam Rasulullah SAW. Jamaah diingatkan untuk tidak berlebihan dalam menunjukkan penghormatan, seperti menangis terlalu keras atau berdoa dengan suara yang lantang di depan makam. Cukup berdoa dengan khusyuk dan tenang, memohon rahmat serta syafaat dari Rasulullah SAW tanpa sikap yang berlebihan. Menghormati Rasulullah dengan adab yang baik menunjukkan cinta dan penghargaan yang sejati kepada beliau.
Selain itu, mengatur waktu dengan baik juga termasuk adab yang perlu diperhatikan selama umrah. Jamaah sebaiknya datang lebih awal sebelum waktu shalat tiba untuk mendapatkan tempat yang nyaman. Hindari datang terlambat yang dapat mengganggu jamaah lain yang sedang khusyuk beribadah. Menghargai waktu tidak hanya memudahkan kita dalam beribadah, tetapi juga membantu menjaga ketertiban di dalam masjid.
Bagi jamaah yang membawa anak-anak, penting untuk menjaga agar mereka tetap tertib selama berada di masjid. Anak-anak perlu diberikan pengertian tentang pentingnya menjaga kesopanan dan tidak berlarian di area ibadah. Membawa mainan atau makanan untuk mengalihkan perhatian mereka selama shalat atau doa bisa menjadi solusi agar anak-anak tetap tenang.
Etika dan adab selama umrah bukan hanya sekadar aturan, tetapi juga bentuk manifestasi keimanan dan penghormatan kita kepada Allah SWT dan sesama jamaah. Dengan menjaga adab, kita berkontribusi dalam menciptakan suasana ibadah yang lebih damai, tertib, dan penuh keberkahan. Etika yang baik selama umrah juga menjadi cerminan pribadi seorang Muslim yang patuh dan tunduk kepada aturan Allah, sehingga ibadah yang dijalankan menjadi lebih bermakna.
PT MHU (Manasik Haji Umrah) melalui situs manasikhajiumrah.id menawarkan paket umrah yang dilengkapi dengan pembinaan etika dan adab selama ibadah. Dengan bimbingan ustaz berpengalaman, jamaah akan diajarkan tata cara ibadah yang benar sesuai dengan syariah. Salah satu promo menarik yang ditawarkan adalah “Berangkat umrah dulu, bayar setelah pulang.” Promo ini memberikan kemudahan bagi jamaah yang ingin segera melaksanakan ibadah tanpa harus menunggu lama.
Dengan menjaga etika dan adab yang benar, perjalanan umrah akan menjadi lebih khusyuk dan membawa banyak keberkahan. Jangan lewatkan kesempatan untuk beribadah dengan nyaman bersama PT MHU dan dapatkan pengalaman umrah yang penuh makna dan kedamaian. Segera kunjungi manasikhajiumrah.id untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran.